Penalaran, Proposisi, dan Silogisme
dalam Bahasa Indonesia
1.
Jelaskan
definisi penalaran dan sebutkan jenis-jenisnya!
2.
Jelaskan
definisi proposisi dan berikan contohnya!
3.
Jelaskan
definisi silogisme dan jenis silogisme, juga contohnya!
JAWABAN :
1. Pengertian ke-1 :
Penalaran adalah
suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang
ada, sehingga sampai pada suatu simpulan. Data yang dinalar tersebut bisa
merupakan sebuah fakta atau bukan, namun pada dasarnya orang akan menerima data
dan fakta yang benar, lalu menolak data dan fakta yang belum jelas
kebenarannya. Disitulah letak kerja sebuah penalaran
– Pengertian ke-2 :
Penalaran adalah
kegiatan berpikir, namun kegiatan berpikir tidak mungkin berlangsung tanpa
bahasa. Penalaran selalu berhubungan dengan bahasa, baik bahasa yang digunakan
dengan pikiran, bahasa yang diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis.
– Pengertian ke-3 :
Penalaran adalah
kegiatan berpikir seturut asas kelurusan berpikir atau sesuai dengan hokum
logika. Penalaran sebagai kegiatan berpikir belum menjamin kesimpulan yang
ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar.
Macam-macam Penalaran
:
Ada tiga macam
penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan sebab-akibat.
– Generalisasi adalah
proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat
tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Contohnya adalah Jika
dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas
memuai. Jadi jika dipanaskan, logam memuai.
– Analogi adalah cara
penarikan penaralan secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang
sama. Contohnya adalah Christopher adalah lulusan universitas X. Christopher
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ben adalah lulusan universitas X. Oleh
sebab itu, Ben dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
– Hubungan
sebab-Akibat adalah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang saling
berhubungan. Salah satu contoh pola sebab-akibat adalah Frans mencuri laptop
(sebab) – Frans dihukum tiga bulan (akibat), Semua karyawan mogok kerja (sebab)
– Gaji mereka dipotong berkali-kali (akibat), Harga bahan bakar naik (sebab) –
Ongkos angkutan naik (akibat) + Harga bahan pokok naik (akibat).
2. Pengertian ke-1 :
Proposisi adalah
pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat, dengan
kata lain proposisi adalah penyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat
atau term-term yang membentuk kalimat.
Pengertian ke-2 :
Proposisi adalah
suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh.
Proposisi logika terdiri dari tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat dan
kopula.Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat. Kata-kata
yang dapat digunakan sebagai kopula dalam bahasa Indonesia ialah adalah,
ialah, itu, dan sebagainya.
Bentuk umum proposisi
adalah Kuantor + Subjek + Kopula + Predikat.
Contoh :
Kalimat Biasa
>>> Semua manusia fana
Ternyata masih ada
manusia biadab.
Proposisi Logika
>>> Semua manusia adalah fana.
Sebagian manusia adalah
biadab.
Proposisi
disederhanakan menjadi empat jenis dengan lambang A, E, I,
O.
A adalah proposisi universa afirmatif.
Contohnya, “Semua filsuf adalah manusia” (Semua SUBJEK (S) adalah PREDIKAT (P)
atau semua S = P).
E adalah proposisi universal negatif.
Contohnya, “Tak seorang pun filsuf adalah kera” (Semua SUBJEK (S) tidaklah
PREDIKAT (P) atau semua S tidak sama dengan P)
I adalah proposisi partikular afirmatif.
Contohnya, “Sebagian manusia adalah filsuf” (Sebagian SUBJEK (S) adalah
PREDIKAT (P) atau sebagian S = P)
O adalah proposisi partikular negatif.
Contohnya, “Sebagian manusia bukanlah filsuf” (Sebagian SUBJEK (S) bukan
PREDIKAT (P) atau sebagian S tidak sama dengan P).
3. Pengertian ke-1 :
Silogisme merupakan
penalaran berjenis deduksi yang dilakukan terhadap data (pernyataan) umum untuk
kemudian ditarik kesimpulan yang khusus.
Pengertian ke-2 :
Silogisme adalah cara
berpikir formal, yang jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kita
menemukan polanya saja.
Pengertian ke-3 :
Silogisme adalah
penalaran deduksi secara tidak langsung.
Secara keseluruhan
dalam silogisme sendiri memerlukan dua premis sebagai data, yaitu premis umum
(PU) dan premis khusus (PK). Contohnya adalah “Semua anak yang pintar
akan mendapatkan beasiswa(PU), Anton adalah anak yang pintar (PK), Anton akan
mendapatkan beasiswa (K)”.
Sebuah silogisme
juga terdiri dari tiga term (mayor, tengah dan minor) dan tiga proposisi
(premis mayor, premis minor, dan kesimpulan). Contohnya :
- Semua cendekiawan adalah manusia pemikir (Premis Mayor),
- Semua ahli filsafat adalah cendekiawan (Premis Minor),
- Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir (Kesimpulan).
Penjelasannya adalah
:
- Proposisi 1 dan 2 merupakan premis, yaitu pernyataan
dasar untuk menarik kesimpulan pada proposisi 3.
– Proposisi 1
merupakan premis mayor, yaitu premis yang mengandung pernyataan dasar umum yang
dianggap benar di kelasnya. Di dalamnya juga terdapat term mayor (manusia
pemikir) yang akan muncul pada kesimpulan sebagai predikat.
– Proposisi 2
merupakan premis minor yang yang mengemukakan pernyataan tentang gejala khusus
yang merupakan bagian kelas premis mayor. Di dalamnya term minor (ahli
filsafat) yang akan menjadi subjek dalam kesimpulan. Term mayor dihubungkan
oleh term tengah (cendekiawan) yang tidak boleh diulang dalam
kesimpulan. Yang memungkinkan kita menarik kesimpulan ialah adanya term tengah.
Jenis-jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme
hipotesis, silogisme alternatif dan entimen.
– Silogisme
kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proporsi.
– Silogisme hipotesis
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional
hipotesis.
– Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif.
– Entimen adalah
silogisme yang tidak memiliki premis mayor karena premis mayor itu sudah
diketahui secara umum, atau entimen adalah silogisme yang salah satu premisnya
dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Daftar Pustaka
(Sumber Buku) :
- Pengantar Logika, Asas-asas Penalaran Sistematis. Jan Hendrik Rapar.
- Epistemologi Dasar, Pengantar Filsafat Pengetahuan. J. Sudarminta
- Bank Soal & Strategi Tes Potensi Akademik Pasca Sarjana (S2 & S3). Tim Master Eduka, Alvina Kusuma, 1.Sc.,Enha Punjabi, M.M.
- Pengantar Filsafat. Jan Hendrik Rapar.
- Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas XI. Asul Wiyanto.
- Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Widjono Hs.
- Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Minto Rahayu
- Cendekia Berbahasa. Erwan Juhara, dkk.
- Get Success UN+SPMB Bahasa Indonesia. Nani Darmayanti.
- Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. E Zaenal Arifin & S Amran Tasal