Minggu, 15 Maret 2015

PENALARAN, PROPOSISI DAN SILOGISME DALAM BAHASA INDONESIA



Penalaran, Proposisi, dan Silogisme dalam Bahasa Indonesia

1.      Jelaskan definisi penalaran dan sebutkan jenis-jenisnya!
2.     Jelaskan definisi proposisi dan berikan contohnya!
3.     Jelaskan definisi silogisme dan jenis silogisme, juga contohnya!

JAWABAN :
1. Pengertian ke-1 :
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada, sehingga sampai pada suatu simpulan. Data yang dinalar tersebut bisa merupakan sebuah fakta atau bukan, namun pada dasarnya orang akan menerima data dan fakta yang benar, lalu menolak data dan fakta yang belum jelas kebenarannya. Disitulah letak kerja sebuah penalaran
– Pengertian ke-2 :
Penalaran adalah kegiatan berpikir, namun kegiatan berpikir tidak mungkin berlangsung tanpa bahasa. Penalaran selalu berhubungan dengan bahasa, baik bahasa yang digunakan dengan pikiran, bahasa yang diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis.
– Pengertian ke-3 :
Penalaran adalah kegiatan berpikir seturut asas kelurusan berpikir atau sesuai dengan hokum logika. Penalaran sebagai kegiatan berpikir belum menjamin kesimpulan yang ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar.

Macam-macam Penalaran :
Ada tiga macam penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan sebab-akibat.
– Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Contohnya adalah Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas memuai. Jadi jika dipanaskan, logam memuai.
– Analogi adalah cara penarikan penaralan secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Contohnya adalah Christopher adalah lulusan universitas X. Christopher dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ben adalah lulusan universitas X. Oleh sebab itu, Ben dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
– Hubungan sebab-Akibat adalah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang saling berhubungan. Salah satu contoh pola sebab-akibat adalah Frans mencuri laptop (sebab) – Frans dihukum tiga bulan (akibat), Semua karyawan mogok kerja (sebab) – Gaji mereka dipotong berkali-kali (akibat), Harga bahan bakar naik (sebab) – Ongkos angkutan naik (akibat) + Harga bahan pokok naik (akibat).

2. Pengertian ke-1 :
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat, dengan kata lain proposisi adalah penyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat.
Pengertian ke-2 :
Proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri dari tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat dan kopula.Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat. Kata-kata yang dapat digunakan sebagai kopula dalam bahasa Indonesia ialah adalah, ialah, itu, dan sebagainya.
Bentuk umum proposisi adalah Kuantor + Subjek + Kopula + Predikat.
Contoh :
Kalimat Biasa >>>            Semua manusia fana
Ternyata masih ada manusia biadab.
Proposisi Logika >>>       Semua manusia adalah fana.
Sebagian manusia adalah biadab.
Proposisi disederhanakan menjadi empat jenis dengan lambang A, E, I, O.
A adalah proposisi universa afirmatif. Contohnya, “Semua filsuf adalah manusia” (Semua SUBJEK (S) adalah PREDIKAT (P) atau semua S = P).
E adalah proposisi universal negatif. Contohnya, “Tak seorang pun filsuf adalah kera” (Semua SUBJEK (S) tidaklah PREDIKAT (P) atau semua S tidak sama dengan P)
I adalah proposisi partikular afirmatif. Contohnya, “Sebagian manusia adalah filsuf” (Sebagian SUBJEK (S) adalah PREDIKAT (P) atau sebagian S = P)
O adalah proposisi partikular negatif. Contohnya, “Sebagian manusia bukanlah filsuf” (Sebagian SUBJEK (S) bukan PREDIKAT (P) atau sebagian S tidak sama dengan P).

3. Pengertian ke-1 :
Silogisme merupakan penalaran berjenis deduksi yang dilakukan terhadap data (pernyataan) umum untuk kemudian ditarik kesimpulan yang khusus.
Pengertian ke-2 :
Silogisme adalah cara berpikir formal, yang jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan polanya saja.
Pengertian ke-3 :
Silogisme adalah penalaran deduksi secara tidak langsung.
Secara keseluruhan dalam silogisme sendiri memerlukan dua premis sebagai data, yaitu premis umum (PU) dan premis khusus (PK). Contohnya adalah “Semua anak yang pintar akan mendapatkan beasiswa(PU), Anton adalah anak yang pintar (PK), Anton akan mendapatkan beasiswa (K)”.
Sebuah silogisme juga terdiri dari tiga term (mayor, tengah dan minor) dan tiga proposisi (premis mayor, premis minor, dan kesimpulan). Contohnya :
  1. Semua cendekiawan adalah manusia pemikir (Premis Mayor),
  2. Semua ahli filsafat adalah cendekiawan (Premis Minor),
  3. Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir (Kesimpulan).
Penjelasannya adalah :
- Proposisi 1 dan 2 merupakan premis, yaitu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan pada proposisi 3.
Proposisi 1 merupakan premis mayor, yaitu premis yang mengandung pernyataan dasar umum yang dianggap benar di kelasnya. Di dalamnya juga terdapat term mayor (manusia pemikir) yang akan muncul pada kesimpulan sebagai predikat.
Proposisi 2 merupakan premis minor yang yang mengemukakan pernyataan tentang gejala khusus yang merupakan bagian kelas premis mayor. Di dalamnya term minor (ahli filsafat) yang akan menjadi subjek dalam kesimpulan. Term mayor dihubungkan oleh term tengah (cendekiawan) yang tidak boleh diulang dalam kesimpulan. Yang memungkinkan kita menarik kesimpulan ialah adanya term tengah.
Jenis-jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif dan entimen.
– Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proporsi.
– Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
– Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
– Entimen adalah silogisme yang tidak memiliki premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, atau entimen adalah silogisme yang salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.


Daftar Pustaka (Sumber Buku) :
  • Pengantar Logika, Asas-asas Penalaran Sistematis. Jan Hendrik Rapar.
  • Epistemologi Dasar, Pengantar Filsafat Pengetahuan. J. Sudarminta
  • Bank Soal & Strategi Tes Potensi Akademik Pasca Sarjana (S2 & S3). Tim Master Eduka, Alvina Kusuma, 1.Sc.,Enha Punjabi, M.M.
  • Pengantar Filsafat. Jan Hendrik Rapar.
  • Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas XI. Asul Wiyanto.
  • Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Widjono Hs.
  • Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Minto Rahayu
  • Cendekia Berbahasa. Erwan Juhara, dkk.
  • Get Success UN+SPMB Bahasa Indonesia. Nani Darmayanti.
  • Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. E Zaenal Arifin & S Amran Tasal